Skip to main content

Bagian Dalam Rumah Reyot Berlantai Tanah Ini Mencengangkan, Si Jorok Pasti Malu


"Jarang sekali kami menemukan rumah keluarga miskin sebersih ini."

" Silakan datang kapan pun, rumah ini akan selalu dalam keadaan bersih dan rapi."

Demikian diungkapkan aktivis kemanusiaan Malaysia Natipah Abu tentang sebuah rumah yang terlihat reyot dari luar tapi sangat bersih dan rapi di dalam.

Menurut perempuan berusia 47 tahun itu, kunjungan ke rumah itu dilakukan setelah mendapat informasi dari masyarakat sekitar.

Dapur Berlantai Tanah, Ruang Tamu dari Batu Bata

Saat masuk rumah milik pasangan muda itu, Natipah benar-benar terkesan dengan kerapian dan kebersihan yang diperlihatkan keluarga tersebut.

“ Meski dapurnya cuma berlantaikan tanah, namun kebersihannya tetap terjaga. Ada tempat cuci di ujung dapur tapi tidak ada bau tidak sedap sama sekali.


Saat melihat bagian dapur, Natipa sempat terenyuh karena mejanya terbuat dari dahan kayu yang dibentuk jadi meja begtu saja.


" Ruang utamanya dari batu bata itu katanya dibuat sendiri seadanya, dan hanya gorden yang menjadi penyekat ruangannya.

" Jarang sekali kami menemukan rumah keluarga miskin sebersih ini. Inilah surga pasangan muda beranak empat berusia antara satu hingga sembilan tahun,” ujarnya merujuk pada keluarga yang ditemuinya di Baling, Kedah, itu.

Meski Tidak Mewah, Barang Tertata Rapi

Selain kondisi dapur yang bersih dan rapi, Natipah juga terkesan melihat penataan barang-barang di rumah itu meski tidak dipenuhi perabotan mewah.


“ Apa yang ada di rumah ini juga merupakan pemberian dari orang-orang yang diterima dengan senang hati oleh suami dan istrinya.

“ Saya kagum karena meski dalam keadaan kekurangan, mereka mampu mendidik agar tidak kufur dengan nikmat yang ada," jelas Natipah.

Tetap Fokus pada Pendidikan Anak

Menurut Natipah, penataan pakaian menggambarkan bahwa mereka memiliki disiplin yang kuat di antara anggota keluarga.


" Jika ibunya saja bisa mengatur dengan rapi tetapi anak-anak tidak, juga percuma. Singkatnya, menjadi miskin bukan alasan untuk hidup dalam keadaan kotor,” ujar wanita dari Kuala Ketil ini.

Natipah juga mengatakan, meski tergolong kurang mampu, pasangan ini tetap fokus pada pendidikan anak-anaknya.

" Biasanya keluarga tak mampu akan kesulitan membayar iuran sekolah, tetapi mereka tidak. Anak-anak tidak sampai putus sekolah. Walaupun suami dan isteri ini masih muda, mereka mempunyai sikap bertanggungjawab," tambah Natipah.

Suami Kerja di Bengkel Las dengan Gaji Harian

Menurut Natipah, suami di keluarga ini baru bekerja di bengkel las selama dua minggu dengan gaji harian. Sebelumnya, dia bekerja di bengkel las di kota dan digaji 50 ringgit (Rp175 ribu) sehari.

“ Saat ditanya tentang gaji di tempat baru, dia menjawab dengan nada lembut 'Jujur ?, saya tak bisa bicara gaji. Saya takut nanti juragan tak mau menerima saya bekerja'," kata Natipah menirukan ucapan kepala keluarga tersebut.

Natipah berharap dia bersama organisasinya bisa membantu melengkapi ruang dapur rumah pasangan ini, termasuk pemasangan sambungan listriknya.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar