Skip to main content

Sepasang Sejoli di Cianjur Menikah di Antara Reruntuhan Gempa, Ceritanya Bikin Haru


Gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat beberapa pekan lalu tak menghalangi niat Didin untuk menikahi pujaan hatinya, Nida. Kedua sejoli itu menikah pada Minggu (4/12) lalu di kediaman mempelai, di Kecamatan Cugenang.

Momen pernikahan keduanya digelar dengan sangat sederhana dan serba terbatas. Ini dikarenakan kondisinya masih tidak memungkinkan usai bencana gempa bumi bermagnitudo 5,6 SR yang melanda di daerah Cianjur dan sekitarnya.

Didin menjelaskan bahwa tekadnya menikahi Nida sudah bulat walau kondisi belum kondusif pasca gempa. Pernikahan mereka digelar di antara reruntuhan puing bangunan, dengan suasana haru bercampur bahagia. Berikut kisah selengkapnya.

Digelar di Antara Reruntuhan Rumah


Saat dilangsungkannya pernikahan, kondisi lingkungan masih belum pulih 100 persen. Terlihat puing-puing rumah tetangga, masih berserakan di lokasi. Walau demikian, pernikahan tersebut tetap dilaksanakan dengan khitmad.

Saksi dari kedua belah pihak tampak menyimak, saat ijab kabul. Suasana langsung bahagia, setelah para saksi berkata “sah”. Didin dan Nida tampak tersenyum, dan berbahagia karena telah menyandang status sebagai pasangan suami istri.

“(Kami berdua) tetap kekeuh untuk melaksanakan pernikahan ini, karena ini sudah direncanakan,” kata Didin, mengutip YouTube Liputan6 SCTV, Senin (5/12).

Tetap Dilaksanakan di Tengah Suasana Pasca Gempa

Ada alasan kuat yang dibeberkan Didin, mengapa pernikahan ini harus tetap dilaksanakan pada Minggu, 4 Desember 2022. Ini karena kedua belah pihak telah menyepakati acara pernikahan, setelah direncanakan jauh-jauh hari.

“Soalnya, kami juga sudah terdaftar sejak dua bulan lalu,” lanjut Didin.

Keduanya terlihat serasi, penganti wanita tampil menawan dengan gaun pengantin serba putih. Pernikahan keduanya hanya dihadiri oleh sanak keluarga dari belah pihak, juga sejumlah warga pengungsi di sana.

Terpaksa Kembali Tinggal di Tenda Pengungsian

Sejumlah mahar, termasuk mas kawin menjadi barang istimewa yang dipersembahkan Didin untuk Nida di acara pernikahan tersebut.

Setelah pernikahan mereka langsungkan, keduanya tidak memiliki rencana untuk berbulan madu seperti pada umumnya. Mereka terpaksa harus kembali tinggal di tenda pengungsian karena rumah mereka masih harus diperbaiki akibat gempa bumi.

Di sisi lain, Didin juga mengaku sedih lantaran salah satu anggota keluarganya menjadi korban meninggal dunia dari gempa bumi tersebut.

Sebelumnya, gempa bumi memporakporandakan Kabupaten Cianjur, pada Senin 21 November 2022 lalu. Akibat bencana itu, 300 orang lebih dikabarkan meninggal dunia, dengan ribuan rumah terpantau rusak ringan hingga berat.

Sumber : Merdeka.com

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar