Skip to main content

Viral Anak Yatim Dianiaya Pemuda Kemaluannya Sampai Dibalsem, Ini Pelakunya


Video aksi bully yang dilakukan oleh seorang pemuda terhadap bocah yatim, viral jadi perbincangan di media sosial. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di daerah Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kabarnya, aksi bully itu bukanlah pertama kalinya terjadi. Disebutkan jika pelaku memang kerap melakukan perundungan kepada bocah berusia 10 tahun itu.

Setelah videonya viral, warganet pun dibuat geram dengan kejadian tersebut. Mereka menuntut agar pihak kepolisian memproses hukum pelaku pembullyan. Berikut ulasannya:

Video Viral di Media Sosial

Kasus ini pertama kali terungkap setelah sebuah video yang merekam aksi bullying itu viral di media sosial. Dalam video yang beredar, pelaku terlihat melempar bocah laki-laki tersebut ke dalam kubangan air hingga seluruh tubuhnya basah kuyup.

Setelah bocah tersebut bangun, pemuda tersebut kembali menghampirinya dan langsung melempar tubuh kecil bocah itu laki ke dalam kubangan. Beberapa pemuda yang ada di lokasi pun nampak hanya tertawa menyaksikan kejadian tersebut.


Video lainnya menunjukkan bocah tersebut dipaksa untuk membonceng motor. Akan tetapi, posisinya tidak duduk di atas jok, melainkan menggendong ke badan pembonceng dan hampir jatuh.

Korban pun terlihat berusaha memegangi dengan kuat si pelaku. Adegan berikutnya, korban terlihat nyaris jatuh. Namun, seorang pemuda yang ada di motor belakang hanya tertawa sambil merekam.


Sudah Sering Dibully & Kemaluan Pernah Sampai Dibalsem

Setelah peristiwa tersebut viral di media sosial, banyak orang pun langsung mendatangi rumah korban. Melansir dari unggahan di Instagram @manaberita, pihak keluarga korban mengaku bahwa anaknya itu memang kerap jadi sasaran bully. Kejadian tersebut dikatakan bukan pertama kalinya terjadi.

Parahnya, pihak keluarga mengatakan jika korban pernah dibully dengan cara kemaluannya di beri balsem oleh pelaku.

"Egi sudah sering dibully mulai dari ditampar, kemaluannya diberi balsem dll," tulis keterangan unggahan.


Potret Pelaku


Setelah mengetahui bahwa perlakuannya viral, pelaku disebutkan sempat menyodorkan uang sebanyak Rp2 juta dan surat perdamaian kepada ibu korban yang buta huruf.

"Pelaku menyodorkan uang Rp2 juta dan Surat Pernyataan Perdamaian kepada Ibu Egi yang buta huruf. Di surat pernyataan tersebut tidak ada stempel dari desa, baik RT maupun RW," dikutip dari Instagram @manaberita (23/4/2021).

Saking geramnya, warganet pun berhasil menemukan akun Instagram pelaku dan langsung menyerbunya. Akun Instagram @azatcrosser pun langsung dibanjiri komentar dari netizen yang memintanya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pelaku Sempat Minta Maaf

Setelah dilakukan mediasi, pelaku Ajat Sudrajat (30) sempat meminta maaf kepada korban dan juga keluarga. Dalam video yang dibagikan @manaberita, nampak pelaku menyalami korban dan juga ibu korban di hadapan pihak mediator. Masalah tersebut dianggap selesai setelah pelaku meminta maaf dan menuliskan surat pernyataan bermaterai.



Warganet Geram Minta Polisi Usut Kasus Tersebut

Meski peristiwa tersebut dianggap telah selesai dengan jalur damai, warganet menuntut pihak kepolisian untuk tetap mengusut kasus tersebut. Hal tersebut bertujuan agar pelaku jera dan tidak akan ada lagi kejadian serupa.

"Harusnya kasus kaya gini harus ditangani serius sama polisi jangan cuma diselesaikan dengan minta maaf.Biar ga ada lg yang berulah kaya gitu," kata @adelez

"Minta maaf doang tanpa dihukum?Enak banget.Saya kalo jadi anak itu jebloskan ke penjara biar dibully para napi.Hukum karma hrs berlaku," kata @ismet_kurauk

"Sing ikhlas sing ikhlas . Ini kayanya ada tekanan dari pihak lain yah buat keluarga korbanya . Itu sembarangan ajah bilang sing ikhlas sing ikhlas . Woii gg ada pemakluman buat bully," kata @sucidamayanttie

"Tolong dong pihak polisi di proses hukum, ini kan bukan masalah sepele," tulis akun @irmahasan.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar