Skip to main content

Ingin Tambah Momongan, Asmirandah Jalani Prosedur Frozen Embryo Transfer


Pasangan selebriti Asmirandah dan Jonas Rivanno memang kini tengah berbahagia menikmati peran mereka sebagai orangtua untuk putri semata wayangnya Chloe Emmannuelle Van Wattimena. Keduanya bahkan memutuskan untuk menambah momongan lagi melalui prosedur Frozen Embryo Transfer.

Asmirandah dan Jonas Rivanno menikah pada 22 Desember 2013. Menanti selama 7 tahun, keduanya akhirnya dikaruniai anak setelah menjalani prosedur bayi tabung atau IVF (In vitro fertilization).

Chloe yang lahir pada 25 Desember 2020 kini sudah berusia genap 1 tahun. Ia tumbuh menjadi gadis cantik yang sehat. Rupanya pasangan yang terlibat cinta lokasi di sinetron Kemilau Cinta Kamila itu memutuskan untuk memberikan Chloe adik dengan mengikuti program hamil.

Ingin Miliki Anak Kedua, Asmirandah Jalani Frozen Embryo Transfer


Seperti dilansir dari Detik Health, pemilik nama lengkap Asmirandah Zantman ini memilih untuk mengikuti program Frozen Embryo Transfer demi memiliki anak kedua. Pasangan suami istri yang sempat menuai kontroversi karena status agama saat menikah dulu itu menjalani prosedur FET di Morula IVF Jakarta.

Andah, sapaan akrab Asmirandah, didampingi oleh dr. Merry Amelia P.S., SpOG, dokter spesialis kandungan di Morula IVF Jakarta yang membantunya pada program bayi tabung anak pertamanya.

Asmirandah juga dikabarkan telah menjalani salah satu pemeriksaan pendukung prosedur FET yaitu Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGTA) melalui teknologi Next Generation Sequencing (NGS).

Pemeriksaan ini terbukti dapat memberikan dampak positif bagi kesuksesan program IVF terutama pada kasus Recurrent Implantation Failure, atau keguguran berulang serta mencegah kelainan kromosom pada anak.

Apa Itu FET?


Dokter Merry menjelaskan bahwa Frozen Embryo Transfer adalah tindakan penanaman embrio yang sudah pernah disimpan atau dibekukan sebelumnya.

Mengutip dari laman situs IVF Australia, prosedur transfer embrio beku atau FET adalah siklus di mana embrio beku dari siklus IVF sebelumnya dicairkan dan dipindahkan kembali ke dalam rahim ibu.

Dengan menjalani prosedur ini, ibu tak perlu lagi mengikuti siklus stimulasi hormon dan pengumpulan sel telur dari awal.

Saat menjalani IVF, tubuh ibu bisa memproduksi lebih dari satu embrio. Biasanya para ahli akan merekomendasikan untuk mentransfer embrio yang terbaik ke dalam rahim dan membekukan yang lainnya.


Embrio dapat dibekukan dari hari ke-2 hingga hari ke-5 (saat sudah berwujud blastokista) di dalam mesin pembekuan, dimana suhunya berkisar di minus 150 derajat celcius, yaitu sebuah proses yang disebut dengan vitrifikasi.

Tingkat keberhasilan kehamilan dengan embrio beku kurang lebih sama dengan tingkat keberhasilan kehamilan dengan menggunakan embrio segar. Namun, ada faktor-faktor individual lainnya yang dapat memengaruhi prospek keberhasilan Frozen Embryo Transfer setiap pasien, misalnya kondisi medis tertentu.

Semoga ada kabar baik dari frozen embryo transfer yang dijalani oleh Asmirandah ya, Parents. Semangat juga untuk para pejuang garis dua lainnya! 

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar